Resensi Novel




ANGKER BATU



Oleh:
Nama : I Kadek Gede Gunawan






1.     Identitas Buku
*       Judul Novel         : Angker Batu
*       Pengarang           : Ruwi Meita
*       Penerbit               : Gagasan Mendia
                              Jl. Haji Montong No. 57, Ciganjur-Jagakarsa, Jakarta selatan
*       Tahun Terbit       : 2007
*       Jumlah halaman  : 144 halaman
*       Warna Novel       : Hitam

2.      Isi cerita
*       Cerita singkat
Manda seorang reoporter Voice of  Korea dan Rino seorang kamerawan junior mendadak hilang secara misterius. Mereka hilang dalam tugas pertama keluar kota meliput demo penduduk Angker Batu atas penolakan proyek raksasa di Alas Ketongo, Jawa Timur. Yudha, atasan Manda yang baru saja menikah, Kanaya, seorang reporter senior yang gila kerja, dan warno, sopir kocak yang terobsesi menjadi seorang wartawan, melakukan pencarian terhadap Manda dan Rino. Mereka menyusul ke lokasi Alas Ketongo. Namun, alangkah terkejutnya mereka karena proyek itu sepi tanpa pekerja dan kota di dekat proyek telah ditinggalkan penduduknya secara misterius. Anehnya lagi kota misterius itu utuh tanpa kerusakan. Lampu-lampu masih menyala, mobil-mobil masih terparkir sembarangan di jalan dan hotel tempat mereka menginap masih lengkap prabotannya. Sekian lama mereka mencari, Yudha yang bertanggung jawab atas kehilangan teman-temannya tanpa putus asa mencari. Berbagai rintangan yang mereka lewati,sehingga sampai di hotel Alas Indah Roni ditemukan dengan wajah yang pucat, nafas tersengal-sengal. Roni kondisinya mulai membaik dan semakin hari terus membaik.Roni yang takut akan tempat angker itu egois meninggalkan teman-temannya dan ikut dengan mister Kim balik pulang ke Jakarta. Di perjalan mereka dihadang bayangan hitam dari penjuru arah. Mereka ketakutan.Tidak jelas nasib yang mereka alami saat itu. Sedangkan Yudha, Kanaya, dan Warno terus mencari Manda. Dengan payahnya mereka berjuang akhirnya di dalam sebuah kamar hotel Manda ditemukan dalam keadaan yang lemas.

*       Unsur Intrinsik novel
    Tema               :   Horor
    Alur/plot         :   Alur gabungan (maju dan mundur)
    Penokohan      :   Manda wataknya Seorang reporter junior yang perfectsionis.
                      Rino wataknya Seorang kameramen yang egois mementingkan diri sendiri.
Yudha wataknya Seorang atasan yang peduli akan bawahannya.
                     Kanaya wataknya Seorang reporter senior yang memiliki semangat kerja yang tinggi.
                      Warno wataknya Seorang sopir yang bekerja gesit namun tetap berhati-hati.
                      Pak Gondo wataknya Seorang sesepuh desa Angker Batu yang peduli akan lingkungan dan adat istiadatnya.
                      Mister kim wataknya Seorang warga Korea yang menjadi mandor proyek pembangunan hotel Alas Indah yang tidak peduli atas lingkungan dan adat istiadat Alas Ketongo.
  Latar/setting    : Alas Ketongo desa Angker batu, hotel Alas Indah, pendopo Pak Gondo.
    Amanat            :    Jangan mengambil sesuatu secara berlebihan.
                              Hargai alam dan adat istiadatnya.
                              Jangan hidup serakah.
    Sudut Pandang  :       Pengarang menjadi orang ketiga
Gaya Bahasa   : Gaya bahasa yang digunakan adalah lugas karena mudah        dimengerti

*       Unsur Ekstrinsik novel
Lingkungan hidup :         Jangan mengambil sesuatu dari alam secara berlebihan sehingga merusak alam.
Nilai sosial            :   Jangan menjadi orang serakah.

3.     Kesimpulan
Kelemahan Novel      :   Kelemahan novel adalah mengapa reporter  manda memakai bahasa korea padahal pembawa acara breaking news memakai bahasa Indonesia?
Keunggulan Novel    :  Keunggulan novel adalah Ceritanya mendetail, bahasa yang digunakan mudah dipahami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar